Rabu, 07 Desember 2016

Model-Model Komunikasi

MAKALAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI "MODEL-MODEL KOMUNIKASI"
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
NIA DARMAWATI

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Model dapat dikatakan sebagai gambaran yang sistematis dan abstrak. Fungsinya untuk menerangkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan beragam aspek dari suatu proses. Model adalah cara untuk menunjukkan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses di dalamnya dan hubungan antara unsure-unsur pendukungnya.
Model diciptakan agar kita dapat mengidentifikasi dan mengkategorikan unsure-unsur yang relevan dari suatu proses. Severin dan Tankard (1992:36) bependapat bahwa model membantu kita merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Dapat dikatakan bahwa hubungan antara model dengan teori begitu erat, sehingga model sering dicampuradukkan dengan teori. Menurut Little John (1989:12) teori adalah penjelasan (explanation) sedangkan model adalah representasi (represantion).

Rumusan Masalah
Apa pengertian dan fungsi model?
Apa saja macam-macam model komunikasi?
Bagaimana karakteristik komunikasi?









BAB II
PEMBAHASAN

Pemahaman dan Fungsi Model
Menurut Little John (1989:12) model adalah “In broad sense a term model can apply to any symbolic representation of thing, process or idea.” (Dalam pengertian yang luas pengertian model dapat diterapkan pada setiap representasi simbolik dari suatu benda, proses atau ide). Model merupakan representasi dari suatu peristiwa komunikasi. Ia dapat digunakan untuk melihat unsure-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi.
Denis MCQuail dan Sven Windahl (1986) membagi model komunikasi menjadi lima kelompok, yaitu: 1) model dasar 2) model pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi massa terhadap individu 3) model efek komunikasi massa 4) model khalayak 5) model komunikasi tentang system, produksi, seleksi dan alir media massa.
Weisman dan Barker (1967:13-14) mengemukakan bahwa model komunikasi memiliki tiga fungsi, sebagai berikut:
Menggambarkan proses komunikasi
Menunjukkan hubungan visual
Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi

Sementara Deutsch mengatakan model mempunyai empat fungsi,sebagai berikut:
Fungsi pengorganisasian. Model membantu pengorganisasian unsure-unsur secara sistematis, sehingga kita mendapatkan gambaran secara holistic.
Fungsi penjelasan. Model membantu menjelaskan penyajian informasi secara sederhan.
Fungsi heuristic. Model memberikan gamabaran mengenai unsure-unsur pokok dari suatu proses atau system.
Fungsi prediksi. Model dapat mempredikiskan hasila atau akibat yang dicapai (Sendjaja, 1999:54)

Model-model Komunikasi
Model Komunikasi Intrapribadi Barnlund
Model komunikasi ini pertama kali dikemukakan oleh Dean C. Barnlund yang merupakan seorang ahli komunikasi yang berasal dari Amerika Serikat. Komunikasi intrapribadi merupakan proses pengolahan dan penyusunan informasi melalui system saraf yang berada di dalam otak kita, yang disebabkan oleh stimulus yang ditangkap oleh panca indera. Proses berpikir adalah bagian dari proses yang terjadi di setiap diri indvidu.

Keterangan :
P : Person
D : Decoding
E : Encoding
Cpu : Cues of public
Cpr : Cues of privat
Cbh nv : Cues of nonverbal behavior
+, 0, - : positive, neutral, and negative valensi.

 Model Komunikasi Antarpribadi Barnlund
Model komunikasi ini merupakan kelanjutan dri komunikasi intarpribadi. Unsure-unsur tambahan yang ada di dalam proses model komunikasi ini adalah pesan dan isyarat perilaku verbal. Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih sangat dipengaruhi oleh hasil komunikasi intarpribdi masing-masing orang.
Menurut Barnlund, komunikasi antarpribadi diartikan sebagai pertemuan antara dua, tiga, atau mungkin empat orang, yang terjadi sangat spontan dan tidak terstruktur. Komunikasi antarpribadi mempunyai cirri-ciri, yaitu : Bersifat spontan, tidak terstruktur, terjadi secara kebetulan, tidak mengejar tujuan yang direncanakan, identitas keanggotaanya tidak jelas, dan terjadi hanya sambil lalu

Keterangan :
P : Person
D : Decoding
E : Encoding
Cpu : Cues of public
Cpr : Cues of privat
Cbh nv : Cues of nonverbal behavior
Cbh v : Cues of verbal behavior
M : Message

Model Stimulus Respons
Model Stimulus – Respons (S – R) adalah model komunikasi yang paling mendasar dan sederhana. Model ini terjadi apabila ada aksi maka akan timbul reaksi. Contohnya, apabila ada seorang gadis berjalan lenggak lenggok bak pragawati dan banyak pria memelototkan mata padanya sampai tak berkedip, itu merupakam pola S – R. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi (communication act).
Model S –R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang datang dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki.

Model Matematika Shannon dan Weaver
Model matematika ini sangat berpengaruh terhadap model-model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan. Pemancar mengubah signal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran adalah medium yang digunakan untuk mengirim signal dari pemancar ke penerima. Adapun sasaran adalah orang yang menjadi tujuan penyampaian pesan. Suatu konsep yang penting dari model komunikasi ini adalah gangguan, yakni setiap stimulus tambahan dan yang tidak dikehendaki dapat mengganggu kecermatan pesan. Ganguan-gangguan ini dapat menyebabkan kegagalan komunikasi.
Model matematika juga memperkenalkan konsep mengenai redundancy dan entropy. Redundancy adalah pengulangan kata yang dapat menyebabkan rendahnya entropy. Model ini juga menekankan bahwa  setiap informasi yang disajikan (message) merupakan proses komunikasi. Informasi yang disampaikan memiliki tujuan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan perilaku individu serta khalayak. Model komunikasi ini banyak diterapkan dalam konteks komunikasi antarpribadi, public atau massa.
Menurut Shannon dan Weaver yang dikutip oleh Severin dan Tankard (1992: 39) informasi adalah “what isinformation? Information is pattern matter energy that effects the probabilities of altervatives available to an individual making decision”. (Informasi adalah energy yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada)


Model Komunikasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell merupakan ungkapan verbal berikut ini:
Who
Unsur sumber (who) megundang pertanyaan mengenai pengendalian pesan.
Says What
Unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi.
In Which Channel
Saluran komunikasi (in which channel) menarik untuk mengkaji mengenai analisis media.
To Whom
Unsur penerima (to whom) banyak digunakan untuk studi analisis khalayak.
With What Effect
Unsur pengaruh (with what effect) berhubungan erat dengan kajian mengenai efek pesan pada khalayak.
Model Lasswell ini banyak diterapkan dalam komunikasi  massa. Namun ada kritik yang muncul terhadap model Lasswell ini yaitu terlalu menekankan pada pengaruh khalyak yang terkadang mengabaikan factor umpan balik (feed back). Umpan balik dari khalayak sangat penting bagi komunikator untuk mengetahui apakah pesan memperoleh tanggapan positif, netral atau negative.

Model Sirkuler Osgood dan Schramm
Model komunikasi ini menggambarkan suatu proses yang dinamis. Pesan ditransmisikan melalui proses encoding dan decoding. Hubungan antara encoding dan decoding layaknya sumber (encoder) – penerima (decoder) yang saling mempengaruhi satu sama lain. Namun pada tahap berikutnya penerima (encoder) dan sumber (decoder), Intepreter berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan. Model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat

Model Melvin DeFleur
Model DeFleur merupakan model komunikasi massa yang dikembangkan dari proses komunikasi antarpribadi. Model ini merupakan perluasan dari model Shannon dan Weaver dengan memasukkan unsur piranti media massa (mass medium device) dan piranti umpan balik (feedback device). Digambarkan bahwa sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran (destination) merupakan tahapan-tahapan yang terpisah dalam proses komunikasi massa.
Sumber dan pemancar merupakan dua fungsi berbeda yang dilakukan oleh individu. Individu memilih symbol-simbol untuk menyatakan makna denotative dan konotatif. Hal itu disampaikan secara verbal atau dituliskan dalam symbol-simbol tertentu, sehingga berubah menjadi peristiwa  yang dapat kita baca, dengar, atau lihat, serta dapat dipersepsikan sebagai stimulus oleh khalayak. Sementara fungsi penerima adalah menerima, menerjemahkan kembali dan mengubah peristiwa informasi menjadi pesan.

Model John W. Rilley dan Maathilda W. Rilley
Proses komunikasi model ini menggunakan pendekatan sosiologi untuk mengkaji perilaku komunikasi antar manusia. Secara sosiologis, penerima (receiver) pesan (message) yang disampaikan oleh sumber/komunikator tidak secara langsung akan ditanggapi. Tetapi akan mengendalikan aksi dan reaksi terhadap pesan yang diterima. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap diri si penerima adalah kelompok primer seperti keluarga inti dan kelompok rujukan ini. Nilai-nilai yang dianut berpengaruh terhadap pandangan, sikap, dan perilaku penerima dalam menanggapi pesan yang yang diterima.

Model Maletzke
Menurut model Maletzke, khalayak di dalam melakukan pencarian informasi, disebabkan oleh kebutuhan rasa ingin tahu (need cognition), dan gaya intuisi seseorang (personal cognition style). Keterpaan media massa dapat diukur melalui sumber-sumber media massa yang digunakan, curahan waktu untuk penerimaan pesan media, dan pemakaian jenis pesan. Tipolgi kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi media massa adalah kebutuhan hiburan, hubungan personal, identitas pribadi, dan pengumpulan informasi.
Menurut pandangan Maletzke, khalayak tidak dipengaruhi oleh media massa dalam keadaan kosong. Pesan media merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari khalayak. Pesan itu disaring berdasarkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan lingkungan sosialnya.


Karakteristik Komunikasi
Karakteristik komunikasi menurut Everett M. Rogers (1986) sebagai berikut ini.
Sifat Saluran Komunikasi
Komunikasi antarpribadi
Komunikasi interaktif
Komunikasi media massa

Arus Informasi
One to few
Many to many
One to many

Sumber Khalayak
Individu
Peserta komunikasi Interaktif
Organisasi media

Segmentasi Khalayak
Tinggi (demassifikasi)
Tinggi (demassifikasi)
Rendah (massifikasi)

Tingkat Interaktif
Tinggi
Tinggi
Rendah

Arus Balik
Cepat
Bisa cepat, bisa tunda
Cepat/tunda

Asynchronicity
Rendah
Tinggi ntuk media baru
Rendah/tinggi

Emosi Sosial vs. Task-Related content
Tinggi emosional-sosial
Rendah
Rendah

Non-Verbal
Sulit
Bisa untuk media baru
Media visual bisa, media audio tidak

Kontrol Arus Informasi
Oleh peserta komunikasi
Peserta komunikasi
Control khalayak kecil

Kebebasan Pribadi
Rendah
Biasanya rendah
Tinggi


Komunikasi interaktif adalah bentuk komunikasi melalui media massa yang memiliki arus informasi bersifat dua arah dan segmentasi khalayaknya bersifat demassifikasi.
Demassifikasi berarti arus informasi yang diterima oleh khalayak bersifat pribadi. Sedangkan media massa seperti siaran televise atau radio bersifat massifikasi, karena semua orang dapat menerima pesan media tersebut.
Asynchronous diartikan sebagai proses komunikasi terus berlangsung, meskipun pihak penerima tidak berada di tempat, seperti pengiriman email, SMS, atau pemakaian answering machine pada pesawat telepon.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Model dapat dikatakan sebagai gambaran yang sistematis dan abstrak. Fungsinya untuk menerangkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan beragam aspek dari suatu proses. Model adalah cara untuk menunjukkan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses di dalamnya dan hubungan antara unsure-unsur pendukungnya.
Fungsi model komunikasi menurut Weisman dan Barker ada tiga, yaitu: Menggambarkan proses komunikasi, Menunjukkan hubungan visual, dan Membantu menemukan serta memperbaiki kemacetan komunikasi. Sedangkan menurut Deutsch model komunikasi mempunyai empat fungsi, yaitu: Fungsi pengorganisasian, Fungsi penjelasan, Fungsi heuristic, dan Fungsi prediksi.
Macam-macam model komunikasi, diantaranya: Model Komunikasi Intrapribadi Barnlund, Model Komunikasi Antarpribadi Barnlund, Model Stimulus Respons. Model Matematika Shannon dan Weaver, Model Komunikasi Lasswell, Model Sirkuler Osgood dan Schramm, Model Melvin DeFleur, Model John W. Rilley dan Maathilda W. Rilley, dan Model Maletzke.










DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto. 2004. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Jakarta: Grasindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar