MAKALAH PENGANTAR KOMUNIKASI "KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI"
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
NIA DARMAWATI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, setiap makhluk akan berubah. Sama halnya dengan kondisi manusia sebagai lakon utama dalam kehidupan ini. Manusia sebagai pelaku komunikasi terbesar di dunia ini. Berbicara manusia dan kehidupan sosial yang di dalamnya terjadi proses komunikasi, maka seiring perubahan alam, komunikasi pun akan berubah. Berubah sesuai perkembangan zaman atau lebih popular dengan istilah ke-kontemporer-an.
Perubahan-perubahan akan menuntut kita untuk mempelajari lebih intens mengenai perubahan itu sendiri. Hal tersebut dilakukan adalah agar kita lebih memahami mengenai hidup ini. Sama halnya dengan perubahan yng terjadi dalam komunikasi.
Sebagai insan komunikasi, penting kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang terjadi proses perubahan komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar terwujudnya komunikasi efektif. Maka dari itu komunikasi antar pribadi sangat penting untuk dibahas dalam makalah yang kami susun karena dengan terciptanya komunikasi antar pribadi maka akan terciptanya hubungan yang akrab antara komunikator dengan komunikan sehingga tujuan yang ingin dicapai bersama akan terwujud.
Rumusan Masalah
Apa Definisi dan Macam-macam Pendekatan Komunikasi Antarpribadi?
Apa Efektivitas Komunikasi Antarpribadi?
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi dan Pendekatan Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang
Pemikiran Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan Komponen-komponen Utamanya
Bittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia(human voice).
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut:
Bersifat spontan.
Tidak berstruktur.
Kebetulan.
Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
Identitas keanggotaan tidak jelas.
Terjadi sambil lalu.
Komunikasi AntarPribadi Berdasarkan Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas. Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117). Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah:
Spontan dan informal.
Saling menerima feedback secara maksimal.
Partisipan berperan fleksibel.
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut.
Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi. Ciri-ciri KAP menurut Rogers adalah:
Arus pesan dua arah.
Konteks komunikasi dua arah.
Tingkat umpan balik tinggi.
Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi.
Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat
Efek yang terjadi perubahan sikap.
Efektifitas Komunikasi Antarpribadi
KAP merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang. Menurut Kumar (2000: 121-122), lima ciri efektifitas KAP sebagai berikut:
Keterbukaan (openess).
Empati (empathy).
Dukungan (supportiveness).
Rasa positif (positiveness).
Kesetaraan (equality).
Feedback yang diperoleh dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mendasar dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.
David Berlo (1997:172) mengembangkan konsep empati menjadi teori komunikasi. Empat tingkat ketergantungan komunikasi adalah:
Peserta komunikasi memilih pasangan sesuai dirinya.
Tanggapan yang diharapkan berupa umpan balik.
Individu mempunyai kemampuan untuk menanggapi, mengantisipasi bagaimana merespon informasi, serta mengembangkan harapan- harapan tingkah laku partisipan komunikasi.
Terjadi pergantian peran untuk mencapai kesamaan pengalaman dalam perilaku empati.
Berlo membagi teori empati menjadi dua:
Teori Penyimpulan (inference theory), orang dapat mengamati atau mengidentifikasi perilakunya sendiri.
Teori Pengambilan Peran (role taking theory), seseorang harus lebih dulu mengenal dan mengerti perilaku orang lain.
Tahapan proses empati :
Kelayakan (decentering)
Bagaimana individu memusatkan perhatian kepada orang lain dan mempertimbangkan apa yang dipikirkan dan dikatakan orang lain tersebut.
Pengambilan peran (role taking)
Mengidentifikasikan orang lain ke dalam dirinya, menyentuh kesadaran diri melalui orang lain. Tingkatan dalam pengambilan peran:
Tingkatan budaya (cultural level) , mendasarkan keseluruhan karakteristik dari norma dan nilai masyarakat.
Tingkatan sosiologis (sociological level) , mendasarkan pada asumsi sebagian kelompok budaya.
Tingkatan psikologis
(psycological level) , mendasarkan pada apa yang dialami oleh individu.
Empati komunikasi (empathic communication)
Empati komunikasi meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses yang menyatakan tidak langsung perubahan sikap/perilaku penerima. Blumer mengembangkan pemikiran Mead melalui pokok pikiran interaksionisme simbolik yaitu “Manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna (meaning) yang dipunyai objek tersebut bagi dirinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi memberikan bimbingan kepada peserta komunikasi untuk saling berbagi asumsi, perspektif dan pengertian mengenai informasi yang dibicarakan untuk memudahkan proses empati.
Peran penting dari komunikasi dalam hubungan pribadi adalah bahwa hubungan pribadi tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi karena dapat dinyatakan semakin baik suatu hubungan pribadi, semakin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, semakin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi akan dirinya sendiri sehingga semakin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
Efektifitas komunikasi diawali oleh motivasi dari masing-masing individu. Pesan yang disampaikan harus mampu dimengerti, dipersepsi dan mampu menghasilkan reaksi ( action) atau komunikasi antarpribadi dikatakan sukses apabila membuahkan hasil. Kualitas pesan yang disampaikan mempengaruhi efektifitas komunikasi baik secara verbal dan nonverbal. Konsep diri dari masing-masing individu yang berinteraksi menjadi point yang sangat penting dalam tercapainya efektifitas komunikasi. Namun perlu ditekankan bahwa tidak selamanya prinsip komunikasi efektif yang berhubungan dengan teori ekonomi bisa diaplikasikan, karena materi bukanlah segalanya, ada faktor-faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Wiryanto. 2004. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Jakarta: Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar