Selasa, 07 Februari 2017

AKIDAH ILMU KALAM "SYIRIK, NIFAK, JAHILIYAH, KEFASIKAN, KESESATAN, DAN AR-RIDDAH"

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fenomena umum masyarakat modern dengan arus globalisasi yang cenderung pada materialism-hedonistik sering mendewa-dewakan  harta, kedudukan dan kemewahan tanpa menghiraukan norma-norma agama. Kehidupan semacam ini dipengaruhi beberapa faktor, baik eksternal maupun internal dalam diri manusia itu sendiri, sehingga manusia sering kehilangan pedoman hidup (dustur al-hayah). Lebih dari itu, untuk mencapai keinginannya, manusia sering memakai media apa saja yang kiranya memberikan harapan menggapai keinginannya. Pada zaman sekarang ini, lebih dikenal dengan  perkembangan science dan teknologi, dimana manusia banyak berpikir ktitis dan rasional tapi masih ada yang percaya kepada mistik, berteman dengan jin, jual beli tuyul dan seterusnya. Perilaku ini terjadi karena  masih ada sifat Jahiliyah,  pengaruh animism dan dinamisme. Ironisnya, perbuatan semacam itu dikerjakan oleh orang-orang yang  mengaku dirinya agama Islam.

Rumusan Masalah
Apa definisi syirik?
Apa saja macam-macam syirik?
Apa yang dimaksud kufur?
Apa saja macam-macam kufur?
Apa definisi nifak?
Apa saja macam-macam nifak?
Apa yang dimaksud dengan jahiliyah?
Apa yang dimaksud kefasikan?
Apa yang dimaksud kesesatan?
Apa yang dimaksud ar-riddah?






BAB II
PEMBAHASAN
SYIRIK
Definisi Syirik
Syirik ialah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang seharusnya ditujukan hanya kepada Allah, seperti berdoa meminta kepada selain Allah di samping berdoa memohon kepada Allah. Atau, memalingkan suatu ibadah tertentu seperti penyembelihan kurban, bernadzar, doa, dan lain sebagainya kepada selain Allah.
Barangsiapa yang beribadah kepada selain Allah berarti ia telah meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya. Allah Ta’ala berfirman dalam surat Luqman: 13




Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".




Allah tidak akan mengampuni orang musyrik yang mati di atas kesyirikannya. Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S An-Nisa: 48




Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar


Surga diharamkan atas orang musyrik. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Maidah: 72




Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.


Kesyirikan akan menghapus seluruh amal kebajikan. Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S Al-An’am: 88




Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan


Darah dan harta orang musyrik hukumnya halal (ia boleh dibunuh dan diambil hartanya). Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S At-Taubah: 5




Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.


Jadi, syirik adalah dosa yang paling besar. Nabi bersabda, “Maukah kalian kuberitahu mengenai dosa yang paling besar? Para sahabat menjawab, ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda (yaitu) menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua”.
Syirik adalah sebuah kekurangan dan aib yang telah Allah sucikan dari diri-Nya. Karenanya, barangsiapa yang meyekutukan Allah berarti ia telah menetapkan sesuatu yang telah Dia sucikan dari diri-Nya. Dan ini adalah puncak pembangkangan, kesombongan, dan permusuhan kepada Allah.
Macam-macam Syirik
Syirik ada dua macam, diantaranya:
Syirik Besar
Syirik besar adalah memalingkan suatu ibadah untuk selain Allah yang ganjarannya dapat mengeluarkan pelakunya dari islam dan menempatkannya kekal di dalam neraka bila hingga meninggal dunia ia belum bertaubat darinya.
Syirik  besar ada empat macam:
Syirkud Da’wah (syirik doa). Berdoa memohon kepada selain Allah di samping memohon kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S Al-Ankabut: 65




Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo'a kepada Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)


Syirkun Niyyah wal Iradah wal Qashd (syirik niat); yaitu memperuntukkan dan meniatkan suatu ibadah kepada selain Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Hud: 15-16




Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.






Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.


Syirkuth Tha’ah (Syirik ketaatan); yaitu menaati selain Allah dalam bermaksiat kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S At-Taubah: 31




Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.


Syirkul Mahabbah (syirik kecintaan); menyamakan kecintaan kepada selain Allah dengan kecintaan kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah: 165





Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).


Syirik Kecil
Syirik kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari islam tapi dapat mengurangi (nilai) tauhid dan dapat menjadi perantara kepada syirik besar.
Amalan perbuatan yang termasuk syirik kecil, diantaranya:
Bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah saw bersabda “Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, sungguh ia telah berbuat kekufuran atau kesyirikan”.
Memakai azimat (untuk menolak bahaya atau memurahkan rezeki).
Sabda Rasulullah saw “Barang siapa menggantungkan diri kepada azimat maka dia telah berbuat syirik”. (HR Ahmad)
Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan, pengobatan dan sebagainya.
Sabda rasulullah “ Sesungguhnya mantra, azimat, dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik”. (HR Ibn Hibban)
Sihir.
Sabda Nabi saw bersabda “Barang siapa membuat satu simpul kemudian dia meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barang siapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik”. (HR. Nasa’i)
Ramalan atau perbintangan.
Sabda Nabi saw “Barang siapa mempelajari dari salah satu cabang perbintangan, maka ia telah mempelajari sihir”. (HR. Abu Dawud)
Bernazar kepada selain Allah.
Sabda Nabi saw “Barang siapa yang bernazar untuk berbuat taat kepada Allah maka hendaklah ia melaksanakan nazarnya itu, dan barang siapa yang bernazar untuk mendurhakai Allah maka janganlah ia mendurhakainya”. (HR. Bukhori)
Riya’ (ingin dilihat orang) dan sum’ah (ingin didengar orang).
Apabila riya’ bercampur dengan suatu amalan, maka ia akan menjadikannya batal, tertolak. Karenanya, dalam beramal seseorang harus ikhlas, Allah Ta’ala berfirman.
Nabi saw bersabda, “Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian ialah syirik kecil”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah itu syirik kecil?” Beliau menjawab, “Riya”.

KUFUR
Definisi Kufur
Al-Kufr secara bahasa berarti penutup. Sedangkan menurut definisi syar’i berarti tidak beriman kepada Allah dengan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya ataupun tidak.

Macam-macam Kufur
Kekufuran ada dua macam:
Kufur akbar (kufur besar)
Kufur akbar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama islam. Kufur jenis ini terbagi menjadi lima:
Kufrut Takdziib (kafir karena mendustakan). Dalilnya ialah firman Allah Ta’ala Q.S Al-Ankabut: 68





Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?




Kufrul Iibaa’ wal Istikbaar ma’at Tashdiiq (kafir karena menolak dan sombong, tapi disertai dengan pembenaran). Dalilnya ialah firman Allah Ta’ala Q.S Al-Baqarah: 34




Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.


Kufrusy Syakk (kafir karena ragu). Dalilnya ialah firman Allah Ta’ala Q.S Al-Kahfi: 35-38




Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,








dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu".






Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?





Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku


Kufrul I’radh (kafir karena berpaling). Dalilnya ialah firman Allah Ta’ala Q.S Al-Ahqaf: 3




Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.


Kufrun Nifaaq (kafir karena nifak). Dalilnya ialah firman Allah Ta’ala Q.S Al-Munafiqun: 3





Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.


Kufur ashgar (kufur kecil)
Kufur kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama islam. Kufur ini bersifat amali (amalan). Seperti :
Kufur nikmat yang disebutkan dalam firman Allah Q.S An-Nahl: 83




Mereka mengetahui ni'mat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.

Membunuh
Nabi saw bersabda “menghina seorang mukmin adalah sebuah kefasikan dan membunuhnya adalah sebuah kekufuran”.
Bersumpah dengan nama selain Allah
Nabi saw bersabda “Barang siapa bersumpah dengan selain nama Allah berarti ia telah kafir atau musyrik”.

NIFAK
Definisi Nifak
Secara bahasa, kata nifak berasal dari kata nafiqa; lubang tempat keluar hewan sejenis tikus (yarbu) dari sarangnya, jika hendak ditangkap dari satu lubang maka ia akan berlari kelubang lainnya  dan keluar darinya. Ada yang berpendapat, nifak berasal dari kata an-nafaq; lubang terowongan yang digunakan untuk bersembunyi.
Sedangkan menurut pengertian syar’i, makna nifak ialah menampakkan keislaman dan kebaikan serta menyembunyikan kekafiran dan keburukan.

Macam-macam nifak
Nifak ada dua yaitu:
Nifak i’tiqadi (nifak keyakinan)
Disebut juga dengan nifak besar, yaitu: menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran. Nifak jenis ini dapat menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam secara total dan menempatkannya di neraka yang paling bawah. Allah menyifati pelakunya dengan segala sifat buruk; kafir, tidak mempuyai iman, tindakan mengolok-olok dan mengejek islam dan pemeluknya, serta kencendrungan total kepada musuh-musuh islam karena keikut sertaan mereka dalam memusuhi islam.
Mereka akan senantiasa ada disetiap masa. Terlebih saat islam kuat dan mereka tidak mampu menyerangnya secara terang-terangan. Dalam kondisi seprti ini mereka akan berusaha menyusup kedalam islam untuk melancarkan tipu daya yang ditunjukan kepada islam dan kaum muslimin dan agar mereka dapat hidup berdampingan dengan orang-orang islam serta mengamankan darah (nyawa) dan harta mereka.
Seorang munafik akan menampakkan keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab-nya, dan keimanan pada hari akhir. Padahal dalam batinnya terlepas dari itu semua dan mendustakannya.
Jenis nifak ini ada empat macam:
Mendustakan Rasul atau mendustakan sebagian ajaran yang beliau bawa.
Membenci Rasul atau membenci sebagian ajaran yang beliau bawa.
Senang jika melihat agama islam kemunduran.
Tidak senang melihat islam menang.
Nifak amali
Yaitu, melakukan suatu amalan orang-orang munafik dengan masih menyisakan iman didalam hati. Nifak jenis ini tidak sampai menyebabkan pelakunya keluar dari islam. Hanya saja ia dapat menghantarnya pada hal tersebut. Di dalam diri pelakunya terdapat iman dan nifak. Semakin banyak ia amalan (nifak) ini, itu akan menyebabkannya menjadi seorang munafik tulen. Dalilnya ialah sabda nabi;
اَرْبَعٌ وَاِذَا حَدَثَ كَذَبَ وَاِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَاِذَا خَاصَمَ فَجَرَ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كاَنَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ َحتَّي يَدَعَهَا اِذَاؤْتُمِنَ خَانَ
“Ada empat sifat, jika kesemuanya ada dalam diri seseorang maka ia seorang munafik
tulen. Barang siapa dalam dirinya terdapat salah sifat itu, berarti dalam dirinya ada satu sifat kemunafikan hingga ia meninggalkannya, yaitu jika dipercaya ia berkhianat, jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia menyalahinya, dan jika bertikai ia berkata kotor”.
Sesungguhnya, di dalam diri seorang hamba terkadang ada sifat-sifat yang baik dan yang buruk, juga sifat-sifat orang beriman, orang kafir dan munafik. Ia akan mendapat pahala dan siksa sesuai dengan konsekwesinya perbuatan yang dilakukannya . Contoh masalah sholat bejamah di masjid. Perbuatan tersebut termasuk salah satu sifat orang munafik.
Sifat nifak sangat berbahaya. Para sahabat begitu takut dan khawatir kalau-kalau dirinya terjerumus kedalamnya. Ibnu Abi malikah berkata, ‘’Aku pernah bertemu tiga puluh orang sahabat. Seluruhnya takut dan khawatir kalau-kalu kemunafikan ada dalam dii mereka.

JAHILIYAH
Yaitu kondisi orang-orang Arab sebelum islam datang bodoh tentang Allah, Rasul-Rasul-nya, dan syariat agama. Kata jahiliyah disebutkan kepada jahl (bodoh), artinya tidak memiliki pengetahuan, jahiliah tebagi menjadi dua macam:
Jahiliyah umum, yaitu sebelum Rasulullah Muhammad diutus, dan berakhir dengan diutusnya beliau.
Jahiliyah khusus, yaitu yang terjadi di beberapa negara dan pada sebagian orang. Jahiliyah semacam ini masih ada hingga sekarng. Karenanya Rasul bersabda;
 اَرْبَعٌ مِنْ اُمَّتِيْ مِنْ اَمْرِالْجَاهِلِيَّ
“Ada empat hal dalam umatku yang termasuk perkara jahiliyah’’
Beliau juga telah bersabda kepada Abu Dzar
اِنَّكَ أمْرُؤٌ فِيْكَ جَاهِلِيَّة
‘’ Engkau adalah seorang yang dalam dirimu ada kejahiliyah’’
Dengan ini, jelaslah kekeliruan mereka yang menggeneralisir kejahiliyahan masa sekarang mengatakan, ‘’kejahiliyahan abad ini,’’ atau yang semisa. Seharusnya mereka mengatakan ‘’kejahiliyahan sebagian atau mayoritas orang pada abad ini.’’ Sikap yang menggeneralisir tersebut tidak dapat dibenarkan dan tidak  dibolehkan karena kejahiliyahan umum telah hilang dengan diutusnya nabi.
KEFASIKAN
Al-fisqu secara bahasa berarti al-kuruj, keluar, sedang secara syar’i berarti keluar dari ketaatan kepada Allah. Kafasikan ada dua macam:
Kefasikan yang dapat menyebabkan pelakunya pindah agama, yakni kufur, karenanya kafir juga disebut fasik. Demikian allah Ta’ala menyebutkan iblis dari firmannya:
فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهِ(٥٠)
“Maka ia mendurhakai perintah Rabbnya”. (Al-khafi:50)
Artinya, kefasikan darinya itu adalah sebuah kekufuran.
Kefasikan yang tidak menyebabkan pelakunya pindah agama. Karenanya, orang islam yang bermaksiat dinamakan orang fasik. Sebab, kefasikannya tidak sampai mengeluarkannya dari islam. Allah ta’alaberfirman;
فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَ لَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ (١٩٧ )
“Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan dalam haji maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan dan berbantah-bantahan didalam masa mengerjakan haji.’’ (Al-baqarah:197).

ADH-DHALAL: KESESATAN
Ialah menyimpang dari jalan yang lurus. Kesesatan adalah anonim petunjuk. Allah Ta’ala berfirman;
مَّنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَ...( ١٥)
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah) maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk ( keselamatan) diriya sediri; dan barangsiapayang sesat maka
sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri”.(Al-isra:15)

AR-RIDDAH
Definisi Ar-Riddah
Ar-Riddah secara bahasa berarti, kembali secara istilah berarti kafir setalah sebelumnya islam Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَتْرَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَيَمُتْ فَهُوَ كَافِرٌ فَاُؤْلَئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَلَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ  وَ أُوْلَئِكَ اَصْحَبُ ألنَّارِ هُمْ فِيْهَا خَلِدُوْنَ
‘’Barang siapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalnya didunia dan diakhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.’’ (AL-Baqarah:217)

Macam-macam Ar-Riddah:
Riddah karena ucapan.
Contoh: menjelek-jelekan Allah, Rasul-nya, para malaikat-nya, atau salah seorang utusan-nya, atau mengaku mengetahui yang gaib.
Riddah karena perbuatan.
Contoh, sujud pada patun, pohon, batu dan kuburan,serta menyebelih hewan untuk mempersebahkan kepadanya dan sebagainya.
Riddah karena akidah (keyakinan).
Contoh,meyakini adanya sekutu bagi Allah. Atau meyakini kalau zina, meminum khamer, dan riba itu halal.
Riddah karena meraggukan sesuatu yang telah tersebut diatas.
Contoh, orang yang meragukan keharaman syirik, zina, dan khamer, meragukan ke halalan  (memakan) roti, meragukan risalah nabi atau para nabi yang lain, atau meragukan kebenarannya,atau meragukan dinul islam serta kelayakannya diterapkan pada zaman sekarang.





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Macam-macam  penodaan agama diantaranya syirik, kufur, nifak, jahiliyah, kefasikan, dan kesesatan. Syirik, kufur, nifak, jahiliyah, kefasikan, dan kesesatan terbagi menjadi dua yaitu besar dan kecil, diantaranya:
Syirik, kufur, nifak, jahiliyah, kefasikan, dan kesesatan yang besar dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam dan dapat menghapus seluruh amalnya. Sedangkan yang kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam dan tidak menghapus amalnya. Hanya saja ia dapat mengurangi (pahala) amal-amalnya sesuai kadar kekafirannya, dan pelakunya terancam disiksa.
Syirik, kufur, nifak, jahiliyah, kefasikan, dan kesesatan yang besar dapat menyebabkan pelakunya kekal di neraka. Sementara apabila pelaku Syirik, kufur, nifak, jahiliyah, kefasikan, dan kesesatan kecil sampai masuk neraka, ia tidak dapat menyebabkannya kekal di dalamnya. Karena bisa jadi Allah mengampuninya dan sama sekali  tidak memasukkanya ke neraka.
Syirik, kufur, nifak, jahiliyah, kefasikan, dan kesesatan besar dapat menghalalkan darah dan harta (pelakunya), sedangkan yang kecil tidak.












DAFTAR PUSTAKA

Shalih. 2012. KITAB TAUHID. Jakarta: UMMUL QURA
Ilyas, Yunahar. 1992. KULIAH AKIDAH ISLAM. Yogyakarta: LPPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar