Selasa, 29 November 2016

Resensi Deskriptif "Etika dan Estetika Dakwah" buku karangan Dr. Hajir Tajiri, M.Ag.

NIA DARMAWATI


Judul Buku      : ETIKA DAN ESTETIKA DAKWAH
     Perspektif Teologis, Filosofis dan Praktis
Pengarang       : Dr. Hajir Tajiri, M.Ag
Penerbit           : Simbiosa Rekatama Media
Cetakan            : I
Tahun Terbit   : 2015
ISBN                  : 978-602-7973-26-8
Ukuran Buku  :16 x 24 cm
Tebal Buku      : 192 Halaman
Isi                      : HVS 70 gram, B/W ; Sampul : AC 210 gram
Penjilidan       : Perfect Binding
Harga              : Rp. 45.000

Dakwah merupakan kegiatan memanggil atau menyeru kepada manusia menuju jalan Allah, baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan. Oleh karena itu, dakwah harus dilakukan dengan ilmu. Orang yang memiliki minat untuk terjun ke dunia dakwah wajib memahami aturan-aturan dan mekanisme dakwah secara utuh serta sempurna sebelum lebih jauh mempraktikkannya. Jika seseorang memaksakan diri melakukan dakwah tanpa menguasai atau memahami “ilmu”-nya (antara lain berkaitan dengan etika dan estetika dakwah), bukan hanya proses dan hasilnya saja yang kurang baik, melainkan juga akibatnya dapat membahayakan, baik bagi citra Islam, dakwah, maupun kehidupan keagamaan pada umumnya.

Menguasai ilmu dakwah hukumnya adalah wajib, seperti wajibnya berdakwah bagi setiap muslim. Dakwah sering dipahami secara keliru oleh beberaapa kalangan, seakan mereka mengangga enteng permasalahan dakwah (tasahhul). Sikap tersebut kurang mengindahkan nilai-nilai kemaslahatan sebagai tujuan syariat islamserta dampak yang mungkin ditimbulkan. Atau karena begitu sangat meyakini ajarannya, kemudian terjebak pada sikap dan perilaku berlebih-lebihan (tatharruf) serta kurang memperhatikan rambu-rambu dan isyarat-isyarat petunjuk kebaikan bagaimana dakwah seharusnya dilakukan.
           
          Dakwah hakikatnya manifestasi dari paham keagamaan seseorang. Dakwah juga merupakan ekspresi dari pemahamannya mengenai agama. Ketika pemahamannya tentang ajaran agama dan cara mendakwahkannya terjadi kekeliruan atau bahkan kesalahan, maka dakwah yang ditampilkannya pun menjadi salah. Pemahaman agama yang salah akan berpengaruh pada ekspresi keberagaman, termasuk dalam melakukan aktivitas dakwah.

Upaya mengembangkan dakwah yang ideal meman bukan perkara mudah untuk mewujudkannya. Namun, berbagai kekliruan dalam praktik dakwah bukan berarti harus berhenti dilakukan. Apa jadinya bila dakwah yang berkembang terkontaminasi oleh kualitas dainya yang rendah dan bermasalah.

Untuk mencegah dan meminimalisir kekeliruan dalam praktik dakwah, harus mempunyai wawasan yang luas mengenai dakwah. Salah satunya dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan dakwah. Buku karangan Hajir Tajiri dengan judul etika dan estetika dakwah menjadi salah satu referensinya.

Dakwah bukan hanya cara tetapi terdapat nilai-nilai yang penting untuk diusung dan diperhatikan. Diantaranya adalah nilai yang melekat pada pribadi dai, yang melekat pada proses dakwah, nilai-nilai kearifan, kepatutan, kesesuaian dengan ajaran islam, keteladanan, keindahan, dan lain-lain.

Etika dakwah berarti pedoman dalam berdakwah, sedangkan estetika dakwah merupakan sesuatu yang melekat pada pribadi pendakwah. Etika dan estetika dakwah, dalam kaitannya dengan masyarakat, menegaskan keberadaan dakwah sebagai aktvitas yang mempertimbangkan aspek-aspek yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, termasuk budaya yang dimilikinya sehingga dakwah yang dilakukan mampu beradaptasi dengan budaya dan bahkan memanfaatkannya untuk kepentingan dakwah. Begitupun sebaliknya, dakwah memberikan peneguhan dan penguatan atas budaya yang dianggap baik dan perlu dipertahankan. Etika dakwah memberikan suatu tuntunan agar dakwah sedapat mungkin merefleksikan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam arti yang sehat dan sesuai dengan pemenuhan fitrah manusia

Buku ini memberikan pemikiran diantaranya tentang etika dan estetika dakwah, bagaimana seharusnya dakwah dijalankan, bagaimana seharusnya dai sebagai ujung tombak keberhasilan dakwah bertindak atau melaksanakan tugas dakwahnya sehingga masyarakat dengan tulus ikhlas mau dan mampu menerima dakwah serta bagaimana dai menentukan pilihan metode dalam berdakwah sebab dalam etika bukan hanya cara, tetapi pertimbangan apa yang mendasari penggunaan cara itu sehingga pemilihan suatu metode dirasakan sebagai suatu pilihan yang terbaik yang harus digunakan.

Dr. Hajir Tajiri, M.Ag. selaku pengarang buku ini yang merupakan dosen prodi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung memulai pemaparannya pada bab 2 tentang pengertian serta ruang lingkup etika dan estetika dakwah. Kemudian secara sistematis, pengarang membahas berbagai topic permasalahan berkaitan dengan dunia dakwah yang dirangkum dalam bab demi bab: Landasan dan keutamaan etika dan estetika dakwah (BAB 3), kajian etika dai (BAB 4), kaidah normative dalam al-qur’an dan hadits serta pandangan para ulama (BAB 5), implementasi kode etik dakwah dalam dunia professional (BAB 6), perkembangan dan regulasi pemerintah (BAB 7), kajian kritis atas isu kontemporer (BAB 8), seni dan humor (BAB 9) dan teori etika dan estetika dakwah.

Selain itu, dalam buku ini juga ditambahkan meteri mengenai etika amar ma’ruf nahi munkar: studi terhadap aksi Front Pembela Islam (FPI). FPI merupakan organisasi yang dikenal memiliki watak keras dan bersikap tegas bahkan terkesan arogan terhadap berbagai praktik kemaksiatan di tanah air sehingga menimbulkan banyak pro dan kontra terhadap dakwah yang mereka jalankan. Inilah salah satu alasan yang menyebabkan buku ini menarik untuk dibaca.

Di dalam buku ini terdapat  kata-kata yang kurang dimengerti sehingga menghambat proses membaca. Selain itu kurangnya contoh kasus dibeberapa materi yang menyulitkan untuk memahami materi tersebut. Sehingga itu menjadi kelemahan buku ini.

Terlepas dari kelemahan yang terdapat di dalam buku ini, secara keseluruhan buku ini sangat direkomendasikan dan bermanfaat bagi para mahasiswa dakwah (sebagai acuan atau referensi dalam perkuliahan), praktisi dakwah (sebagai bahan bacaan serta panduan dalam proses pelaksanaan dakwah), dan masyarakat umum yang ingin mengetahui ilmu yang berkaitan dengan dakwah.

Buku ini layak dan penting untuk dibaca karena dakwah itu bukan hanya tugas seorang dai akan tetapi tugas semua umat islam. Dalam berdakwah sangat memerlukan etika dan estetika karena mutu proses dan hasil dakwah tidak semata-mata ditentukan oleh kepiawaian menyampaikan pesan, tetapi juga karakter, akhlak, kepribadian serta keindahan dalam berdakwah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar